Potensi budidaya sidat di Kabupaten Cilacap tinggi. Indikatornya adalah pengembangan Project IFish di Cilacap selama enam tahun. Dimana berhasil melahirkan Koperasi Mina Sidat Bersatu yang mampu mengekspor sidat olahan ke Jepang.
Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berupaya dalam pengembangan potensi perikanan tersebut. Dengan menawarkan peluang investasi budidaya ikan sidat di Kabupaten Cilacap.
“Berdasarkan data di tahun 2017, jumlah nelayan penangkap sidat di Cilacap sekitar 800 orang dengan hasil tangkapan 52 ton. Dan ini terus berkembang sampai sekarang,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Cilacap Ferry Adhi Dharma.
Dikatakan Ferry, dibutuhkan investor yang menguasai teknologi pembudidaya sidat dan bersedia mengembangkan pola kemitraan dengan pembudidaya sidat sekitar.
“Budidaya sidat dilakukan pada kolam tanah berlapis plastik HDPE untuk melakukan pembesaran sidat dari ukuran glass eel sampai mencapai ukuran konsumsi. Sehingga kami membuka peluang investasi untuk teknologi pembudidaya sidat,” kata Ferry.
Pihaknya juga membuka peluang investasi di bidang lain, seperti peternakan dan perkebunan. Apalagi sumber daya di Cilacap cukup besar dan memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Seperti industri sabut kelapa, ketersedian bahan baku lebih dari 23 hektare. Yang tersebar di sejumlah kecamatan seperti Adipala, Kesugihan, Jeruklegi, Cipari dan lainnya. Namun untuk pengolahannya masih menggunakan teknologi sederhana,” ujarnya.