Dampak musim kemarau, mulai di rasakan beberapa daerah di Banyumas. BPBD mencatat, sedikitnya sudah ada laporan 5 desa mengalami kekeringan. Desa-desa itu, rata-rata berada di wilayah pinggiran Kecamatan Banyumas.
“Musim kemarau ini, sudah ada beberapa desa yang mengirimkan surat ke kami. Ada juga surat yang baru masuk, untuk meminta bantuan air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, Sabtu (5/8/2023).
Desa yang mengirimkan surat adalah Pancurendang di Kecamatan Ajibarang, Desa Kediri di Kecamatan Karanglewas, Desa Tipar Rawalo, Kejawar Banyumas dan Desa Lumbir di Kecamatan Lumbir.
“Untuk permintaan air bersih, memang baru-baru ini. Awal Juli 2023 sebetulnya sudah memasuki musim kemarau, tetapi masih ada sedikit hujan,” ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, BPBD Kabupaten Banyumas telah menyiapkan 250 ribu liter air bersih. Pendistribusiannya, bakal di lakukan sesuai permintaan.
Dari total 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas, 21 di antaranya rawan kekeringan saat kemarau. Berbagai upaya sedang di siapkan Pemkab Banyumas, untuk mengantisipasi hal tersebut. Satu di antaranya dengan menyediakan pasokan air bersih, untuk daerah yang rawan kekeringan.
Budi Nugroho mengungkapkan, dari 21 kecamatan itu ada 91 desa yang termasuk rawan kekeringan.
“Bagi desa yang berdampak kekeringan, bisa langsung berkoordinasi dengan kita,” kata dia.
Selain memastikan daerah rawan, BPBD juga mengecek sarana dan prasarana seperti kendaraan tangki atau alat penyedot air bersih.
“Kita akan memberikan air bersih, biasanya sporadis, ada kekeringan baru air dikirim,” ujar dia.
cr:serayu