Setelah 7 hari operasi pencarian, Tim SAR gabungan tak berhasil mengevakuasi penambang emas di Dusun Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Proses evakuasi tersebut, menemui jalan buntu hingga akhirnya di putuskan untuk menutup operasi dan menyatakan 8 penambang tersebut hilang. Atas penutupan operasi tersebut, pihak keluarga para penambang mengaku ikhlas.
“Saya wakil dari pihak keluarga penambang, sudah ikhlas. Sudah ketentuan dari Allah,” ujar Idik (63), warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukayaja, Kabupaten Bogor, Selasa (1/8/2023).
Marfudin, kakak kandung dari salah satu korban bernama Marmukmin (32), warga Desa Kiarasari mengaku, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian sang adik. Apalagi melihat Tim SAR gabungan yang sudah bekerja selama 7 hari, mereka sudah berusaha secara maksimal.
“Terakhir ketemu mungkin sekitar 20 hari sebelum berangkat ke sini. Dia berangkat dari kampung, pamit mau kerja. Tidak ada pesan-pesan apa-apa,” ujarnya.
Keahlian menambang Marmukmin, menurut Marfudin belajar secara otodidak dan karena tuntutan ekonomi. Adiknya pun memberanikan diri, untuk berangkat ke Desa Pancurendang.
“Nambang nggak belajar, tuntutan pekerjaan saja. Sebelumnya, dia kerja serabutan apa saja, bangunan juga,” kata dia.
Marmukmin, meninggalkan seorang istri bersama 2 orang anak yang masih kecil.
“Anaknya 1 baru masuk TK, 1 lagi sekitar usia 2 tahun,” katanya.
cr:serayunews