Kasus pembunuhan warga Sukabumi, Jawa Barat, oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, terungkap berkat pesan WhatsApp.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan, awalnya korban berinisial PO (53) berangkat dari Sukabumi menuju rumah tersangka, Tohirin alias Mbah Slamet pada 20 Maret 2023.
“Korban berangkat sendiri menggunakan mobil Wuling untuk bertemu dengan Slamet. Korban sampai di rumahnya Slamet pada 23 Maret 2023,” kata Hendri saat konferensi pers di mapolres, Senin (3/4/2023).
Sesampainya di rumah Slamet, PO sempat berkomunikasi dengan anaknya menggunakan WhatsApp.
“Ini di rumahnya Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek. Misal ayah tidak ada kabar sampai hari Minggu, datang langsung ke lokasi bersama aparat,” ucap Hendri menirukan pesan tersebut.
Berselang satu hari kemudian, tepatnya pada 24 Maret ponsel PO sudah tidak dapat dihubungi keluarga.
“Sampai tanggal 24 Maret sudah tidak bisa terhubung, ponsel korban sudah tidak aktif,” ujar Hendri.
Anak PO lantas melaporkan kejadian itu kepada polisi. Berbekal keterangan anak korban yang pernah berkunjung ke rumah Mbah Slamet, tersangka dapat diamankan.
“Tersangka dapat kami amankan di wilayah Pekalongan,” jelas Hendri.
Selanjutnya, tersangka menunjukkan lokasi jasad PO di jalan setapak menuju hutan.
Jasad korban kemudian dievakuasi pada Sabtu (1/4/2023) malam.
Diberitakan sebelumnya, warga Banjarnegara, Jawa Tengah, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukun.
Tersangka nekat membunuh korban lantaran kesal terus ditagih.
“Korban sudah menyerahkan mahar berkali-kali, tapi harapan menggandakan uang tidak didapatkan,” kata Hendri saat konferensi pers di mapolres, Senin (3/4/2023).
Korban yang telah menyerahkan uang hingga Rp 70 juta kemudian terus menagih kepada tersangka “Setelah berkali-kali ditagih, tersangka kesal. Kemudian tersangka memberi minuman berisi potas kepada korban. Selanjutnya jasad korban dikubur di jalan menuju hutan,” jelas Hendri.
cr:kompas