Masjid Istiqlal yang berlokasi di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat, ramai dipenuhi jemaah pada hari pertama buka puasa Ramadhan, Kamis (23/3).
Warga tampak memadati lantai dua masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
Mereka datang untuk mengikuti buka puasa bersama yang dilanjutkan dengan Salat Magrib dan Tarawih berjemaah.
Sejak pukul 16.00 WIB warga mulai memadati lantai dua masjid.
Sebagian warga tampak mengabadikan momen dengan berswafoto di halaman Istiqlal.
Hari ini, menu yang dibagikan panitia adalah nasi rendang. Para jemaah tampak antusias menyantap makanan yang disajikan.
Salah satunya ditunjukkan Syahril (29), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia tampak lahap menyantap nasi di hadapannya.
“Menunya enak, rendang. Ini besok biasanya ganti lagi menunya,” begitu kata Syahril yang rutin berbuka di Masjid Istiqlal itu.
Dia mengaku senang dengan suasana di Istiqlal. Menurutnya kebersamaan dan kekhusyukan bisa dengan mudah didapatkan di masjid tersebut.
Sementara Erwin (67), warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengaku sengaja berbuka puasa di Istiqlal agar bisa sekalian salat tarawih di masjid itu.
“Sekalian nunggu waktu tarawih, kalau di sini lebih khusyuk,” katanya.
Kabag SDM dan Humas Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Ismail Cawidu, mengatakan pihak pengelola masjid menyediakan takjil bagi warga yang berbuka di Istiqlal.
Dalam sehari, tak kurang dari 2 ribu boks takjil akan disediakan untuk para warga yang datang.
Takjil tersebut akan disediakan setiap hari selama bulan Ramadhan.
“Setiap hari Senin sampai dengan Kamis kita siapkan 2 ribu boks. Dan hari Jumat, Sabtu, Minggu antara 2.500 sampai 3 ribu boks karena jemaah pada hari tersebut lebih banyak,” katanya, Kamis (23/3).
Tak hanya menyediakan makanan pada waktu berbuka, pihak pengelola masjid juga akan menyediakan makanan bagi warga yang sahur di sana.
Namun, hal itu baru akan dilakukan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
“Kita juga melayani jemaah yang akan I’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan dengan menyiapkan sahur untuk 1.500 jemaah,” kata dia.
Ismail mengatakan, pihaknya tidak melakukan pembatasan terhadap jumlah pengunjung masjid.
Masyarakat dipersilakan untuk datang, pun demikian dalam pelaksanaan Salat Tarawih.
“Pada dasarnya kita tidak melakukan pembatasan jemaah yang akan datang ke Masjid Istiqlal. Silakan jemaah hadir ke Istiqlal dengan mengikuti ketentuan-ketentuan seperti menjaga keamanan dan kebersihan dengan memanfaatkan penitipan barang dan alas kaki di tempat yang disediakan,” pungkasnya.
cr:kumparan