Negara Turkiye diguncang gempa dengan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) pagi.
Dikutip dari CNN , Senin (6/2/2023), gempa Turkiye hari ini menewaskan lebih dari 500 orang, baik di Suriah maupun Turkiye.
Usai terjadinya gempa di Turkiye, topik “Turki” di media sosial Twitter menjadi trending. Hingga Senin siang, topik tersebut dibicarakan lebih dari 23.000 kali.
Sedangkan tagar #PrayforTurkey dibicarakan lebih dari 4.168 kali.
Sejumlah warganet menyampaikan ucapan dukanya atas musibah yang terjadi.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa saya untuk keselamatan saudara saudari kita dan semua yang terdampak gempa di Turki. May Allah be with them & give them sabr and strength,” kata akun @ProfesorZubairi.
“Pray for Turki, Innalillahi..gempa dahsyat megguncang Turki berkekuatan 7,8 M,” tulis akun @Abdillahonim.
Kronologi Gempa Turkiye
Gempa yang terjadi di Turkiye mengguncang pada Senin pukul 04.00 pagi waktu setempat.
Pusat gempa berada 23 km timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer menurut Survei Geologi AS (USGS).
Adapun pusat gempa berada di sepanjang perbatasan Turkiye-Suriah dan gempa dirasakan di beberapa wilayah negara itu, termasuk Suriah dan Lebanon.
“Di Turkiye, setidaknya 284 orang tewas dan lebih dari 2.300 terluka,” kata Wakil Presiden Fuat Oktay. Adapun di Suriah, setidaknya 237 orang tewas dan lebih dari 630 orang terluka.
Kematian akibat gempa dilaporkan ada di sejumlah wilayah, seperti Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus. Banyaknya korban yang jatuh diperkirakan karena warga tengah banyak yang tertidur.
Gempa Terkuat
Gempa hari ini merupakan gempa terkuat yang melanda Turkiye sejak 1939 di mana gempa saat itu menewaskan 30.000 orang.
Dalam 25 tahun terakhir, negara itu setidaknya telah diguncang gempa dengan skala di atas M 7,0 sebanyak tujuh kali dan gempa pada Senin adalah yang terkuat. Daerah yang diguncang gempa hari ini merupakan zona patahan.
“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata Asisten Profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tim SAR telah dikirim ke berbagai wilayah yang terkena dampak.
“Kami berharap dapat melewati ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan paling sedikit, dan kami melanjutkan pekerjaan kami,” ujarnya, dikutip dari Guardian.
Adapun Menteri Dalam Negeri Turkiye Suleyman Soylu mengatakan, negaranya telah meminta bantuan internasional. “Semua tim kami dalam keadaan siaga.
Kami telah mengangkat alarm tingkat empat, yang mencakup bantuan internasional,” kata dia.
sumber : kompas.com